AKU DAN STRES RELIEFKU- KATHERINE

Penulis: Katherine Yovita

NIM: 22041184084

Tugas : liputan 4

SOFT NEWS

Dewasa ini budaya Korea telah dengan sempurna masuk dan memikat hati banyak orang di Indonesia, terkhusus anak-anak muda. Sebagian besar di antaranya mulai mengenal budaya negeri gingseng tersebut melalui musik yang biasa dikenal dengan sebutan K-Pop, variety show, dan tayangan drama atau drama Korea (drakor). 

Tak terkecuali Lea, remaja berusia sembilan belas tahun ini mengaku pertama kali dikenalkan pada dunia K-Pop oleh kakaknya sekitar tahun 2012 dan langsung menyukainya. Girls Generation dan Super Junior dari agensi SM Entertaiment menjadi dua group K-Pop pertama yang diminatinya. Namun, ia sempat berhenti mengikuti perkembangan K-Pop dan memulai kembali pada tahun 2016 sebagai penggemar group Bangtan Sonyeondan atau  Bangtan Boys (BTS) hingga saat ini. 

“Suka karena banyak acaranya bukan cuma ngehasilin lagu tapi mereka kadang bikin macem-macem konten hiburan buat fansnya juga,” katanya.

Sementara itu, ia juga menjelaskan bahwa dirinya baru diijinkan mengikuti drakor sejak masuk SMA. Untuk saat ini, ia sedang menyaksikan drama yang berjudul Hometown Chachacha dan Voice. Menurutnya, dengan menonton drama Korea, tidak hanya hiburan yang didapat melainkan juga banyak ilmu dan pesan tentang kehidupan yang bisa diambil. 

Biasanya, Lea akan menghabiskan waktu untuk menonton drakor dan fangirling group K-Pop kesukaannya selama liburan dan sebagai bahan hiburan di kala waktu senggang di tengah hiruk pikuk tugas perkuliahan tetapi iapun mengaku, hampir setiap hari mendengarkan musik dan lagu-lagu K-Pop sedangkan untuk menyaksikan konten-konten kreatif mereka, biasanya hanya sebulan dua sampai tiga kali saja. Untuk bisa tetap up to date dengan musik K-Pop dan drakor, ia juga membuat beberapa akun fanbase di media sosialnya.

Tentu sebagai seorang mahasiswa yang aktif dalam kegiatan di kuliah dan berorganisasi, menjadi tantangan tersendiri bagi Lea untuk melanjutkan hobinya. Belum lagi banyaknya tugas kuliah dan ujian yang harus ia persiapkan, menjadi alasan mengapa saat ini ia jarang menonton drakor dan mengikuti perkembangan musik-musik K-Pop lainnya.

Setelah memasuki dunia K-Pop dan mendalami drakor, Lea mengaku ada impact yang dibawa dan  banyak merasakan perubahan dalam dirinya, ia banyak belajar hal baru. Mulai dari gaya hidup hingga membentuk karakter yang positif dalam dirinya . Ketertarikannya akan budaya Korea pun semakin meningkat.

“Kalo dari Kpopnya sendiri mungkin lebih ke fashion, banyak insight tentang budaya korea, sama banyak sebenernya hal-hal positif yang mereka buat lewat lagu. Kalo dari drakor tuh lebih ke sifat characternya tuh beragam ya jadi kaya lebih paham gimana cara ngetreat orang lain dan ada beberapa drakor yang kasih ilmu kaya kesehatan, hukum, dll,” jelasnya.

Hobinya dalam mendengarkan musik        K-Pop dan menyaksikan drakor ini memang menjadi stress reliefnya. Tanpa melupakan dan meninggalkan tugas serta tanggung jawab, kita tentu perlu hiburan bukan? sebagai self reward atas usaha dan kerja keras yang telah kita lakukan.

“Sebenernya ngga yang penting sampe kalo ga kekoreaan bisa mati gitu, tapi emang bener jadi stress reliever lewat lagu maupun konten mereka kaya yg tadi aku bilang. Dari drakor juga banyak yang lucu-lucu jadi seru aja nontonnya bikin mood bagus,” ujarnya.


Hal yang samapun terjadi pada Sharon, ia telah meminati K-Pop sejak tahun 2018 dan drakor sejak tahun 2019. Banyak temannya yang merekomendasikan drakor yang bagus dan menarik sehingga Sharonpun langsung menyukai salah satu genre drama ini. Sementara itu, Blackpink menjadi girl group K-Pop pertama yang ia gemari.

Ia mengaku menyaksikan drakor dan ngefangirling hanya sebagi hiburan untuk mengisi waktu luang. 

“Nonton drakor tuh kalau nganggur aja, pas ga ada kerjaan, biasanya pas malam minggu sedangkan ngefangirl, aku mulai nge-hypenya kalau mereka rilis lagu baru aja,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa banyak impact dan perubahan setelah ia mengenal drakor dan K-Pop. Ia merasa pengetahuannya jadi lebih luas, jadi lebih punya prinsip setelah melihat drakor yang membangun. Dengan mendengarkan K-Pop, ia juga jadi jarang menyendiri dan merasa ada yang menemani.

“Yep, sebagai copying mechanism kalau lagi stress banget sama kehidupan real life. Copying mechanism kalau lagi sedih, patah hati, dan kawan-kawan deh pokoknya. Tapi kadang, jadi happy pill juga untuk mengisi kekosongan,” terangnya.

Komentar