PERUBAHAN SKEMA MASUK PTN - KRISTINA

Penulis : kristina gabrella pardede

Nim : 22041184085

Tugas : liputan 4

STRAIGHT NEWS

Surabaya- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengumumkan perubahan tiga jalur masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) mulai 2023.Ketiga jalur tersebut adalah seleksi nasional berdasarkan prestasi, seleksi nasional berdasarkan tes, dan seleksi secara mandiri oleh PTN. Sebelumnya jalur masuknya adalah seleksi nasional masuk perguruan tinggi (SNMPTN), seleksi bersama masuk perguruan tinggi (SBMPTN),dan seleksi mandiri. 

Seleksi nasional berdasarkan prestasi meliputi prestasi akademik dan/atau prestasi nonakademik. Seleksi ini dilakukan berdasarkan dua komponen perhitungan atau penilaian, yakni: Rata-rata nilai rapor seluruh mata pelajaran paling sedikit 50 persen dari bobot penilaian. Nilai rapor paling banyak dua mata pelajaran pendukung program studi yang dituju, portofolio, atau prestasi, paling banyak 50 persen dari bobot penilaian. Komposisi komponen pertama dan kedua tersebut diatur kembali oleh masing-masing PTN dengan total 100 persen. 

Perbedaannya dari SNMPTN adalah Nantinya seleksi ini tidak lagi membatasi murid untuk memilih program studi di kampus sesuai jurusan mereka di SMA sederajat. Tak ada lagi pembedaan IPA dan IPS. Hal ini seirama dengan Kurikulum Merdeka yang Nadiem perkenalkan sebelumnya, yang menghapus penjurusan IPA-IPS di SMA.

Seleksi nasional berdasarkan tes dilakukan dengan menggunakan tes terstandar berbasis komputer. Jalur ini fokus pada pengukuran kemampuan penalaran dan pemecahan calon mahasiswa baru. Sehingga menurut Nadiem, tidak ada lagi tes mata pelajaran berupa Saintek dan Soshum seperti SBMPTN selama ini.

"Tidak ada lagi tes mata pelajaran," ujar Nadiem.

Untuk itu, merujuk pada Pasal 6 ayat (2) Permendikbud Ristek Nomor 48 Tahun 2022, seleksi nasional berdasarkan tes terdiri dari Tes potensi konigtif Penalaran matematika Literasi dalam bahasa Indonesia Literasi dalam bahasa Inggris.  PTN juga dapat menambahkan portofolio sebagai persyaratan program studi seni dan olahraga, atau syarat lain untuk program studi yang membutuhkan keterampilan spesifik.

Perbedaannya dari SBMPTN Dalam ketentuan terbaru juga hanya akan mengetes potensi skolastik (TPS) dan menghilangkan tes potensi akademik (TPA).  Materi TPA dibagi dua yaitu sosial dan hukum (SOSHUM) DAN Sains dan teknik (SAINTEK). Soshum dibagi menjadi beberapa mata pelajaran yaitu sejarah, geografi, ekonomi dan sosiologi. Saintek dibagi beberapa mata pelajaran yaitu Matematika IPA, Fisika, Kimia, dan Biologi,

Seleksi mandiri oleh masing-masing PTN dilakukan berdasarkan seleksi akademis dan tidak boleh untuk tujuan komersial. Sebelum pelaksanaan seleksi mandiri, PTN harus mengumumkan tata cara seleksi yang setidaknya memuat Jumlah calon mahasiswa yang akan diterima masing-masing program studi dan  Metode penilaian calon mahasiswa. 

Metode penilaian calon mahasiswa, terdiri atas Tes secara mandiri, Kerja sama tes melalui konsorsium perguruan tinggi, Memanfaatkan nilai dari hasil seleksi nasional berdasarkan tes Metode penilaian calon mahasiswa lainnya yang diperlukan, Besaran biaya atau metode penentuan besaran biaya yang dibebankan bagi calon mahasiswa. 

Adanya perubahan aturan seleksi masuk PTN dari Kemendikbud Ristek ini juga memengaruhi lembaga yang mengaturnya. Dalam hal ini Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Ketua LTMPT 2022 Prof. Ashari mengatakan, dengan terbitnya Permendikbud 48 tahun 2022  maka pelaksana seleksi masuk PTN bukan lagi LTMPT.

Semua perubahan ini direncakan akan dilaksanakan untuk jalur masuk PTN 2023 mendatang. 

Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menjelaskan, perubahan ini untuk menjadikan pembelajaran murid bisa lebih holistik.

"Kami ingin bahwa pembelajaran yang terjadi di sekolah itu adalah pembelajaran yang menyeluruh dan mendalam. Kita lebih fokus bukan kepada pemadatan materi, tetapi kita fokus kepada kemampuan penalaran. Itulah yang terpenting, bukan berapa jumlah hafalan yang dikuasai oleh siswa-siswa kita, tapi kemampuan bernalar," ujar Nadiem Makarim dalam acara Merdeka Belajar Episode 22: Transformasi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri, Rabu (7/9).

Nadiem mengatakan di masa depan peserta didik sangat membutuhkan kompetensi yang holistik dan multidisipliner. Menurutnya tidak ada pekerjaan di masa depan saat para murid keluar dari sistem pendidikan, yang akan membutuhkan satu ilmu saja.

Berbagai tanggapan siswa yang akan menghadapi ujian masuk PTN dengan skema terbaru ini. 

"Saya sebagai anak smk sangat bersyukur. Karena saya bisa linjur dengan mudah tanpa perlu menghapal mata pelajaran yang tidak saya kuasai" ujar devi siswa smk manajemen penerbangan, minggu (25/9)

"Menurut saya kurang efektif, karena persaingannya semangkin ketat pasti banyak mahasiswa gabut yang ikut ikutan doang" ujar derik siswa budi murni 1 medan, minggu (25/9)



Komentar