Tidak Ada Dana, Suporter Mengemis Bantuan Untuk PSID - Satria

Penulis : Satria Adi Bimasakti Nur Islami

NIM : 22041184083

Objek : supporter

Tugas : liputan 3

PSID Jombang gagal tampil di Liga 3 Regional Jawa Timur tahun 2022. Alasan klasik kembali menghantui tim berjuluk lascar kebo kicak. Tahun lalu saja aksi supporter sampai minta bantuan dana ke warung kopi yang ada di Jombang menuai kontroversi. Bukannya menjadi evaluasi, tahun ini PSID malah gagal terjun tepat setelah PSSI Jatim mengeluarkan daftar peserta yang terdiri dari 55 peserta pada tanggal 5 Agustus 2022. 

PSID bukan klub baru di kawasan Jawa Timur, klub ini sudah berdiri sejak 1953 bahkan lebih tua dari klub kota tetangga Persik Kediri yang konsisten berada di Liga satu. Hampir 70 tahun dan tim ini masih berkutat di masalah finansial.Beberapa pemain terpantau hengkang dari PSID karena hingga pengumuman peserta tidak ada iktikad baik dari manajemen terkait kontrak mereka diperpanjang atau tidak.

Diungkap melalui wawancara singkat dengan Yopi Suhartono ketua supporter Jombang Bersatu (JOMBER) atau kelompok supporter fanatik PSID. Yopi sangat menyayangkan respon lambat dari manajemen dan PSSI terkait nasib klub kelahirannya tersebut.

“Sangat disayangkan yah klub ini setiap tahun kendalanya sama saja yakni kekurangan dana, puncaknya ketika di tahun ini kita malah tidak bisa berpartisipasi di liga. Terlebih lagi PSSI dan Pemkab Jombang tidak merespon apapun tuntutan kami.” Ungkap kekesalan Yopi 

JOMBER melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Pemkab agar tim kebanggan masyarakat Jombang ini bisa Kembali eksis di persepakbolaan nasional. Mereka melakukan unjuk rasa di Pemkab karena menurut laman Wikipedia pemilik PSID Jombang terdaftar atas nama Pemerintah Kabupaten Jombang dengan ketua Atas nama H.Juliono yang saat ini menjabat sebagai ketua PSSI Jombang.

Pihak PSSI Jombang melalui Suryo Praftomo selaku sekretaris mengungkapkan seharusnya PSID sudah waktunya mandiri dan tidak terus-terusan menyusu APBD serta dana dari PSSI karena  anggaran sangat minim dari PSSI Jatim.

“Tahun lalu anggaran untuk menjalani (kompetisi) sampai babak nasional PSID membutuhkan dana satu hingga dua milyar. Sedangkan anggaran PSSI dari kONI cuma turun 85 juta. Kami selalu berusaha mencarikan bantuan dana, tapi untuk memenuhi kebutuhan tim selama kompetisi kami tidak sanggup.” Jawab Suryo 

Selanjutnya beliau menjelaskan anggaran tersebut digunakan untuk memutar liga santri, pemberangkatan tim Porprov dan program pembinaan.Kejadian memalukan harus ditanggung oleh laskar kebo kicak tahun lalu setelah kabar galang dana PSID tersebar di media sosial. Sebagian besar warung kopi memberikan donasi sebanyak 200 ribu. Suryo menyayangkan tindakan tersebut karena sebetulnya PSSI sudah mendapat nama-nama donator yang siap mendanai PSID untuk mengarungi liga.Untuk liga tahun ini pihaknya menjelaskan bahwa tahun ini PSID tidak berpartisipasi karena donatur akan menyiapkan tim untuk tahun depan bukan untuk tahun ini.



Komentar